logo mediaplannerid

Tahun Baru, Nuansa Baru, Brand Guidelines Pun Harus Baru!

Tahun baru identik dengan segala sesuatu yang baru, resolusi? check! wishlist? check! Nuansa rumah yang baru? check! Nah, tapi tak jarang orang atau organisasi/perusahaan menjadikan tahun baru sebagai momen untuk memberikan nuansa baru pada tampilan mereka, di dalamnya termasuk brand guidelines.

Brand guidelines merupakan salah satu produk dari identitas merek (brand identity). Identitas merek terdiri dari banyak hal yang melekat pada diri seseorang/organisasi. Dapat berupa logo, bentuk huruf (tipografi), warna, bahkan gaya berbicara kepada orang yang melihatnya (audiens).

Identitas tersebut berasal dari nilai yang dianut dan asumsi dasar yang dipahami orang tersebut atau orang di dalam suatu organisasi. Pedoman (guidelines) menjadi petunjuk bagi individu atau orang di dalam organisasi dalam mengelola identitas merek, salah satunya dalam pengelolaan media sosial.

Mengapa Brand Guidelines Perlu Diperbarui?

1. Memperkuat Konsistensi Merek

Konsistensi merek paling terlihat dari tampilan visual kunci (key visual) di media sosial. Tak jarang, media sosial yang diatur oleh lebih dari satu orang memiliki kecenderungan untuk mengubah isi kontennya pada pertengahan hingga akhir tahun.

Hal ini terjadi karena berbagai alasan, di antaranya untuk mengejar target reach yang belum tercapai dan terdapat kejadian besar seperti krisis. Akibatnya, yang tadinya visual pada media sosial tersebut seragam dengan pedoman, jadinya berantakan.

Pro tips: Anda bisa melihat tren dari kolaborator yang paling sering bekerja sama dengan Anda, jika akun mereka menggunakan gambar sebagai visual utama, pertimbangkan untuk mengikuti visual kolaborator tersebut.

2. Menyelaraskan Merek Dengan Perkembangan Zaman

Pada era digital seperti saat ini, selera audiens dan topik menarik yang dibahas akan selalu berubah. Media sosial menjadi tempat di mana perubahan dalam konten visual terjadi dengan begitu cepat. Urgensi untuk memperbarui brand guidelines makin perlu dilakukan agar akun tetap relevan dengan zaman dan selera audiens yang ikut berubah.

3. Mempertajam Fokus Merek

Kasus ini paling sering terjadi pada media sosial. Beberapa media sosial yang memungkinkan terjadinya kolaborasi dalam pembuatan konten, seperti Instagram dan X (awalnya dikenal dengan nama Twitter), membuat banyak akun besar berkolaborasi demi meningkatkan engagement rate (likes dan comment). Namun, hal tersebut jika dilakukan secara berlebihan menimbulkan efek yang kurang baik untuk jangka panjang, karena konsistensi merek menjadi terganggu. Terkadang, kolaborasi tersebut dilakukan di luar content pillar yang ada, sehingga merek kehilangan fokusnya.

Contoh pedoman brand guidelines
Contoh brand guidelines (utamanya berupa key visuals).

Cara Memperbarui Brand Guidelines

Lantas, bagaimana caranya melakukan penyegaran media sosial? Berikut dijabarkan beberapa cara agar Anda dapat melakukannya selama libur tahun baru ini, baik untuk akun Anda pribadi maupun akun organisasi yang saat ini Anda pegang.

1. Buat Evaluasi Mengenai Performa Brand Anda Saat Ini

Catat dan ingat kembali apa saja yang terjadi sepanjang tahun ini terhadap merek/brand Anda. Anda juga dapat melakukan benchmarking dengan kompetitor ketika melakukan evaluasi.

2. Tentukan Moodboard

Jangan pernah ragu untuk melihat ke sekeliling. Gunakan media sosial untuk melihat apa yang sudah dilakukan oleh kompetitor, rekan, atau target audiens. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana trend visual (utamanya konten) yang sedang berjalan saat ini dan memprediksi kira-kira ke depan akan seperti apa.

3. Buat Outline Guideline

Tentukan 6 elemen penting dalam brand guideline:

  1. Cerita dibalik brand
    Anda bisa mulai dari menceritakan siapa diri Anda atau dalam kasus organisasi, menceritakan sejarah organisasi, nilai apa saja yang dianut, dll.
  2. Logo
    Tahun baru menjadi saat yang tepat untuk mengenalkan logo terbaru Anda (jika ada).
    Cek juga: Download logo terbaru Kementerian Lingkungan Hidup 2024 (Kabinet Merah Putih)
  3. Palet warna
    Anda bisa membuat penyesuaian warna dengan warna yang sedang tren pada tahun 2025 nanti. Pada tahun itu, warna pastel akan menjadi pilihan. Seperti warna PANTONE 17-1230 Mocha Mousse yang ditetapkan sebagai Color of the Year 2025 oleh PANTONE.
  4. Tipografi
    2025 akan menjadi era informasi cepat, sehingga penggunaan tipografi yang simpel dan mudah dibaca sangat dianjurkan. Seperti pada font Figtree yang digunakan oleh Kementerian Kehutanan.
  5. Visual kunci (key visual)
    Tentukan tampilan visual kunci seperti apa yang ingin dimunculkan dalam berbagai tools brand identity Anda. Apakah berbentuk vektor, gambar/bitmap, atau kombinasi keduanya. 2025 ini diperkirakan menjadi eranya motion elements, dreamy textures, dan ‘effortless AI visual’.
    Tutorial ini pasti akan berguna banget buat kamu yang pemula dalam AI visual.
  6. Brand voice
    Apa kesan yang ingin Anda tunjukan kepada audiens? Ramah, profesional, atau lucu? Di sinilah Anda kembali memikirkan seperti apa Anda ingin dikenal oleh audiens.

Keenam elemen tersebut disusun ke dalam suatu dokumen brand guidelines yang baru. Jangan lupa juga membuat deskripsi yang mudah dipahami oleh orang lain, karena tujuan utama dari brand guidelines adalah konsistensi. Hal tersebut bisa terwujud jika ada pemahaman dari orang lain yang menjadikan brand guidelines yang Anda buat sebagai pedoman. Pedoman tersebut hendaknya dibuat komprehensif dalam versi digital dalam bentuk pdf yang siap akses maupun versi cetak berupa booklet.

4. Jangan Lupa Dengan ‘Tools’

Pastikan brand guidelines tersebut bisa dieksekusi ke dalam berbagai tools atau channel yang Anda miliki, baik itu digital seperti situs web dan media sosial, maupun cetak seperti kop surat, signage, baliho, merchandising, dan lain sebagainya.

Contoh penerapan brand guidelines pada kaos.

5. Niat

Menjadi bagian tersulit dalam seluruh tahapan ini, sebab diperlukan rasa urgensi dalam mengubah brand guidelines yang seringkali dianggap sudah mengakar. Namun, penting sekali untuk diingat mengapa perubahan tersebut dilakukan.

Jika Anda bekerja dalam tim, pastikan Anda dapat mengkomunikasikan dengan baik urgensi dan brand guidelines yang Anda buat tersebut. Tetap pasang telinga dan dengarkan masukan yang diberikan oleh pihak lainnya, bisa jadi masukan tersebut dapat membuat brand guidelines makin ciamik.

TLDR

Brand guidelines baru perlu di-update sebagai langkah strategis yang penting untuk menjaga konsistensi, relevansi, dan fokus merek di tengah perkembangan zaman. Dengan identitas merek yang jelas, individu maupun organisasi dapat menyelaraskan nilai-nilai inti dengan selera audiens yang terus berubah, terutama melalui pada era digital dan besarnya penggunaan media sosial. Tahun baru menjadi momentum yang tepat untuk melakukannya.

Untuk melakukan update tersebut, langkah-langkah utama meliputi evaluasi performa media sosial, penyusunan moodboard yang terinspirasi tren terkini, hingga penyesuaian elemen-elemen seperti logo, palet warna, tipografi, gambar, dan brand voice. Penyusunan dokumen brand guidelines yang komprehensif dan mudah dipahami menjadi kunci untuk menjaga konsistensi penerapannya di berbagai tools maupun channel yang dimiliki.

Niat dan rasa urgensi menjadi hal yang paling penting dalam proses ini, terutama saat harus mengomunikasikan perubahan kepada tim. Dengan pendekatan kolaboratif dan terbuka terhadap masukan, brand guidelines yang dihasilkan akan semakin kuat dan mampu secara optimal mendukung tujuan merek, terutama dalam menarik audiens dan target pasar.

Demikianlah ulasan tentang “brand guidelines” baru, semoga bermanfaat.

Apakah konten ini membantu keperluan Anda?

Terima kasih atas tanggapan Anda

Berikan rating untuk konten ini

0 / 5 0

Rating yang Anda berikan:

Dwiana Zahara

Dwiana Zahara

A creative nomad.

konten terkait