Ini kisah Pandu Aditya Affandi, ASN yang mundur dari kementerian. Dari Jakarta International Java Jazz Festival hingga Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, kontribusinya di dunia desain grafis, digital marketing, dan AI—meninggalkan jejak kreatif yang menginspirasi.

Mundur dari kementerian pada tahun 2025 bukanlah akhir dari sebuah perjalanan, melainkan babak baru bagi Pandu Aditya Affandi. Sosok ini dikenal sebagai figur multidisiplin yang memadukan logika teknologi dengan estetika seni visual.
Lulusan Sistem Informasi (S1) ini justru menemukan panggilan dalam dunia desain grafis, motion grafis, UI/UX Design, Search Engine Optimization (SEO), digital marketing, hingga public relation. Pandu pun dikenal sebagai salah satu pionir yang mendorong koleganya untuk akrab dengan perkembangan Artificial Intelligence (Kecerdasan Artifisial/KA).
Table of Contents
ToggleJejak Akademik dan Hukum Bisnis
Tak hanya berhenti di ranah teknologi, Pandu memperkuat keilmuannya dengan menempuh Magister Hukum (S2 Hukum Perdata—konsentrasi Hukum Bisnis). Tesis yang ia tulis mengangkat tema penting: perlindungan konsumen muslim dari aplikasi edukasi Islam yang menyimpang dari aqidah sunnah.
Uniknya, penyelesaian tesis tersebut dibimbing secara daring oleh Ustadz Erwandi Tarmizi, pakar fiqih muamalah kontemporer yang menamatkan studinya di Universitas Islam Madinah. Ustadz Erwandi dikenal luas melalui buku-buku karyanya, antara lain Harta Haram Muamalat Kontemporer. Pandu banyak terinspirasi dari metode berpikir kritis “sang guru” yang konservatif pada Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih.
Kiprah di Kementerian: Dari Java Jazz hingga Indonesia’s FOLU Net Sink
Perjalanan karier Pandu di kementerian penuh warna. Mulai dari penugasan liputan langsung di lapangan, Ia juga terlibat dalam beragam event internasional, di antaranya Jakarta International Java Jazz Festival, G20 Indonesia Presidency, COP-4 Minamata Convention on Mercury, hingga berbagai expo. Peran yang ia ambil pun tidak biasa—mulai dari membuat bumper motion grafis, liputan harian, hingga layout video reels dengan gaya yang out of the box.

Pada COP-4 Minamata Convention on Mercury, Pandu merancang pedoman identitas visual event, website resmi, hingga video launching website. Sedangkan pada kampanye Indonesia FOLU Net Sink 2030, ia turut menyusun pedoman identitas visual, mendesain website smartfolu.id, dan membuat motion grafis untuk iklan publik, termasuk tayangan di TV Commuter Line PT KAI.
Pandu juga tercatat sebagai supervisor website www.indonesiagreen.tv sekaligus presenter dalam program “Jurnal Indonesia Green TV”.
Berikut daftar website yang pernah didesain olehnya selama menjadi ASN di Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
- blup3h.id
- pustarhut.id
- indonesiagreen.tv (supervisi)
- smartfolu.id
- bukupintarplanologi.id
- cop 4 minamata convention on mercury (supervisi)
- jokokehati.com
Kreator yang Menghidupkan Identitas Kementerian
Kontribusinya tak berhenti di situ. Pandu pernah menyusun pedoman identitas visual Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di masa Menteri Siti Nurbaya Bakar. Bahkan pada pengukuhan gelar Profesor Siti Nurbaya di Universitas Brawijaya Malang (2022), ia menjadi anggota penyusun materi “Indonesia’s FOLU Net Sink 2030” dengan format paparan interaktif yang menggabungkan motion grafis dan audio.
Ketika kabinet Presiden Prabowo Subianto membentuk Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup secara terpisah, Pandu dipercaya sebagai kreator motion logo awal Kementerian Kehutanan. Ia juga kerap membuat konten liputan untuk Menteri Kehutanan baru, Raja Juli Antoni.
Berbagi Ilmu dan Filosofi Kerja
Selain karya visual, Pandu aktif berbagi pengetahuan. Ia sering menjadi narasumber in-house training di lingkup kementerian, membahas pengelolaan media sosial, video editing, mobile cinematography, desain web, hingga SEO. Di tengah tren baru, ia mendorong koleganya untuk riding the wave bereksperimen dengan tools AI agar alur kerja lebih cepat dan hasilnya lebih kaya.
Tentang filosofi kerja, Pandu biasa menegaskan hal ini.
“Jalanin prosesnya tanpa pernah setengah-setengah dan mencoba selalu all out pada tiap tahapan, seperti udah mendarah daging aja gitu. Wajar kalau ada rasa semacam ‘upgrade’ ketika hasilnya bagus dan memuaskan."
Kalimat yang sering ia ulang dalam berbagi kesempatan adalah, “Kuasai dasarnya, kemudian kombinasikan, hasilnya pasti bagus,” juga “Coba ambil dari angle yang berbeda, tapi tetap lazim. Begini contohnya…”
Itulah semangat berbagi yang ia maksud—agar pengalaman tidak berhenti menjadi konsumsi pribadi, tetapi mengalir sebagai pelajaran untuk orang lain yang memiliki determinasi dalam arus progresif.
Mundur dari Kementerian: Awal Babak Baru
Dengan segudang pengalaman, mundur dari kementerian bagi Pandu Aditya Affandi bukanlah kehilangan, melainkan kesempatan untuk membangun karya dengan ruang lebih luas. Jejak yang ia tinggalkan adalah bukti bahwa eksperimen tiada henti, kreativitas, dan semangat berbagi dapat berjalan beriringan.
Dan akhirnya, ia menutup kisahnya di Kementerian Kehutanan dengan kalimat sederhana namun penuh makna, “Sampai jumpa di kelas yang berbeda—jazakumullâh khairan.”
Apakah konten ini membantu keperluan Anda?
Berikan rating untuk konten ini
Rating yang Anda berikan: