Solusi Perlambatan Perekonomian Nasional Indonesia 2025 Hadirkan Ekonomi Kreatif Seperti IoT dan A.I. di NTT

(Badam Pusat Statistik)


Kondisi pertumbuhan ekonomi nasional kembali menunjukkan sinyal pelemahan. Pada kuartal I – 2025, ekonomi hanya tumbuh sebesar 4,87% melambatkan dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,02%, dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,11%. Angka ini tidak bisa dilepaskan dari tekanan ekstranal, terutama dampak kebijakan tarif resiplokal dari Amerika Serikat. Maka dari itu hadirnya Internet positif bukan sekadar menghindari konten negatif seperti hoaks, pornografi, atau ujaran kebencian, melainkan bagaimana memanfaatkan jaringan digital secara sehat, bijak, dan kreatif. Di banyak desa di NTT, kekayaan lokal seperti tenun ikat, musik tradisional, anyaman bambu, hingga makanan khas NTT yang masih tersembunyi karena keterbatasan akses promosi yang terhambat karena tidak ada Internet. Padahal, semua potensi ini bisa menjadi kekuatan ekonomi besar jika didorong melalui internet. Konten produktif seperti vlog edukatif, katalog digital UMKM, dokumentasi budaya visual, hingga narasi wisata lokal bisa menjangkau pasar nasional bahkan global, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru bagi anak-anak muda di sana.

(Kementerian Komunikasi dan Digital)

Kabar baiknya seperti yang diberitakan dalam siaran pers resmi Kementerian Komunikasi dan Digital  Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkomitmen untuk membangun masa depan digital di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan menghadirkan akses internet yang lebih merata dan berkualitas. Dalam pertemuan di Jakarta, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, membahas langkah-langkah strategis untuk mempercepat digitalisasi, khususnya di sektor pariwisata, UMKM, dan layanan kesehatan berbasis digital telemedicine. Menteri Meutya Hafid menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun ekosistem digital yang inklusif “Lebih dari sekadar sinyal, digitalisasi adalah tentang bagaimana kita menciptakan peluang baru bagi masyarakat. Dengan akses internet yang lebih luas dan berkualitas, kita bisa membuka masa depan yang lebih cerah bagi NTT,” pungkasnya. Dan menyoroti bahwa konektivitas digital di NTT bukan sekadar memperluas jaringan, tetapi juga memastikan masyarakat dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan. “Kita ingin internet di NTT bukan hanya sekadar sinyal yang tersedia, tetapi benar-benar menjadi jembatan bagi masyarakat untuk mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital,” ujarnya. Saat ini, cakupan layanan 4G di permukiman NTT telah mencapai 98,59 persen, tetapi masih terdapat 1.051 km² wilayah yang belum terjangkau. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mempercepat pembangunan jaringan fiber optik agar masyarakat, terutama di daerah terpencil, dapat menikmati layanan digital yang lebih stabil dan cepat. “Sebanyak 208 kecamatan di NTT masih belum terhubung dengan fiber optik. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi bagaimana kita memastikan setiap orang di NTT memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang di era digital,” tambah Meutya Hafid. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan bahwa digitalisasi dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat NTT. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat NTT tidak tertinggal dalam era digital ini. Dengan internet yang lebih merata, anak-anak bisa belajar lebih baik, UMKM bisa memperluas pasar, dan layanan kesehatan bisa menjangkau lebih banyak orang,” ungkapnya. Lebih lanjut, Menteri Meutya Hafid menekankan pentingnya literasi digital agar masyarakat dapat menggunakan internet secara produktif. “Digitalisasi tidak hanya soal membangun jaringan, tetapi juga tentang membangun pemahaman. Kita harus memastikan masyarakat bisa memanfaatkan internet untuk hal-hal positif, seperti pendidikan, bisnis, dan layanan kesehatan, bukan hanya untuk hiburan,” katanya. Sebagai bagian dari upaya transformasi digital, Kemkomdigi juga menyiapkan digitalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) dan perlindungan anak di ruang digital.

Lalu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital yaitu Nezar Patria dalam membahas fakta dan potensi teknologi AI yaitu guna mendukung perkembangan ekosistem AI Nasional, pemerintah terus menyiapkan talenta digital Nasional, khususnya yang berfokus pada teknologi AI. Dan mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan 9jt talenta digital hingga 2030, sementara saat ini masih tersisa 25% dari target kebutuhan tersebut, jadi dengan kehadiran sahabat AI dapat memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital kita yang sedang dibangun baik oleh Komdigi, ekosistem industri perkembangan AI dan juga diadopsi teknologi baru seperti cloud computing IoTsampai dengan blockchain. Tidak hanya itu adanya peningkatan dalam potensi resiko dalam penerapan sahabat AI yang akan menghadapi persaingan ketat dengan teknologi tingkat global, dan yang paling penting setelah Inovasi adalah bagaimana teknologi division-nya, penyebaran teknologinya, penyerapan di sektornya juga.

Kemungkinan besar pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam mengembangkan ekonomi kreatif di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. AI dapat membantu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan efisiensi operasional, seperti melalui otomatisasi proses produksi, pengelolaan data pelanggan, serta pemasaran digital yang lebih tertarget. Selain itu, AI juga mampu membuka peluang baru dalam sektor pariwisata digital, di mana promosi destinasi wisata lokal dapat dilakukan dengan teknologi seperti chatbot, analisis tren wisatawan, dan konten visual yang dihasilkan AI. Hal ini tidak hanya memperluas jangkauan pasar NTT ke skala nasional dan internasional, tetapi juga mendorong generasi muda di daerah untuk terlibat dalam sektor teknologi kreatif. Dengan demikian, AI menjadi salah satu alat penting untuk memperkuat ketahanan ekonomi daerah serta mengurangi kesenjangan pembangunan antarwilayah di Indonesia.

Penyusun: Thirozatul Khoiriyah

Apakah konten ini membantu keperluan Anda?

Terima kasih atas tanggapan Anda

Berikan rating untuk konten ini

Solusi Perlambatan Perekonomian Nasional Indonesia 2025 Hadirkan Ekonomi Kreatif Seperti IoT dan A.I. di NTT (Badam Pusat Statistik) Kondisi pertumbuhan ekonomi nasional kembali menunjukkan sinyal pelemahan. Pada kuartal I – 2025, ekonomi hanya tumbuh sebesar 4,87% melambatkan dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,02%, dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,11%. Angka ini tidak bisa dilepaskan dari tekanan ekstranal, terutama dampak kebijakan tarif resiplokal dari Amerika Serikat. Maka […]
4.13 1 5 23
0 / 5 23

Rating yang Anda berikan:

Picture of Mediaplanner.ID

Mediaplanner.ID

Content Creation Provoker

konten terkait